Ikan patin sudah mulai populer di hampir seluruh wilayah tanah air. Ada beberapa metode budidaya pembesaran ikan patin antara lain karamba, KJA, serta di kolam tanah baik itu kolam dangkal maupun di kolam dalam.
Diantara metode-metode budidaya pembesaran ikan patin tersebut, budidaya di kolam dalam adalah yang paling unggul karena dapat meningkatkan produksi sampai 2 (dua) kali lipat serta dapat memperbaiki kualitas daging ikan patin itu sendiri, yaitu mencegah daging patin berbau lumpur mengingat sifat patin yang membawa makanannya ke dasar lumpur. Dengan kolam yang dalam, pakan langsung cepat masuk ke mulutnya. Sebaliknya apabila kolam tidak dalam, maka lumpur akan termakan ikan patin.
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin
Penentuan lokasi pembesaran ikan patin di kolam dalam, perlu mempertimbangkan persyaratan sebagai berikut :
Ukuran benih yang digunakan 3 - 6 inchi, bobot 16-20 gr dengan kepadatan 33 ekor/m2. Kemudian untuk pakan, menggunakan pakan buatan dengan kandungan protein >25%. Peralatan yang diperlukan adalah genset/tenaga listrik, pompa air, timbangan, ember, drum, hapa, scoop net/lambit, dan jaring. Sedangkan peralatan laboratorium antara lain pengukur kualitas air (termometer, DO meter, refraktometer, kertas lakmus) dan kincir air yang digunakan untuk meningkatkan oksigen di tambak .
Persiapan Kolam
Benih ditebar pada sore hari yang didahului dengan aklimatisasi antara suhu dalam kolam dengan suhu air yang ada dalam wadah benih, dengan cara kantong benih di masukkan ke dalam kolam terlebih dahulu selama ± 5-10 menit.
Pemeliharaan
Pakan diberikan 3 kali sehari dan dosis 2-3% dari total biomassa dengan rasio konversi pakan/Food Convertion Ratio (FCR) 1:1,5 yang artinya dibutuhkan sekitar 1 kg pakan untuk 1,5 kg ikan patin yang akan dihasilkan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam pembesaran ikan patin di kolam dalam, perlu dilakukan beberapa tindakan preventif (pencegahan) untuk menanggulangi munculnya hama dan penyakit. Tindakan preventif yang dilakukan dengan penerapan biosecurity dan aplikasi probiotik sedangkan untuk mendeteksi adanya serangan penyakit dilakukan secara morfologis dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratorium secara teratur.
Panen
Panen dilakukan setelah pemeliharaan mencapai 8 bulan (ukuran mencapai +600 gr sangat dibutuhkan untuk bahan filled). Panen dapat dilakukan dengan panen total.
ANALISA USAHA
Analisa usaha budidaya ikan patin di kolam dalam sangatlah bervariasi dan ini disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh besarnya unit usaha, alat dan bahan yang digunakan, serta letak lokasi usaha. Besarnya biaya yang tercantum dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap waktu menurut kondisi, besar usaha serta pasarnya.
Diantara metode-metode budidaya pembesaran ikan patin tersebut, budidaya di kolam dalam adalah yang paling unggul karena dapat meningkatkan produksi sampai 2 (dua) kali lipat serta dapat memperbaiki kualitas daging ikan patin itu sendiri, yaitu mencegah daging patin berbau lumpur mengingat sifat patin yang membawa makanannya ke dasar lumpur. Dengan kolam yang dalam, pakan langsung cepat masuk ke mulutnya. Sebaliknya apabila kolam tidak dalam, maka lumpur akan termakan ikan patin.
Cara Mudah Budidaya Ikan Patin
Penentuan lokasi pembesaran ikan patin di kolam dalam, perlu mempertimbangkan persyaratan sebagai berikut :
- Lokasi dekat dengan sumber air dan bebas banjir.
- Tidak tercemar limbah serta jauh dari berbagai sumber polusi, seperti perumahan, industri, pertanian atau peternakan.
- Tekstur tanah liat berpasir.
- Kemiringan lahan 1%.
- Suhu antara 25-32oC dengan pH 5-9;
- Kadar ammoniak (NH3) < 0,01 mg/l;
- Kecerahan kolam hingga 50 cm;
- Perairan agak tenang;
- Kadar oksigen minimum 4 mg/liter air;
- Kandungan karbondioksida kurang dari 5 mg/liter air.
Ukuran benih yang digunakan 3 - 6 inchi, bobot 16-20 gr dengan kepadatan 33 ekor/m2. Kemudian untuk pakan, menggunakan pakan buatan dengan kandungan protein >25%. Peralatan yang diperlukan adalah genset/tenaga listrik, pompa air, timbangan, ember, drum, hapa, scoop net/lambit, dan jaring. Sedangkan peralatan laboratorium antara lain pengukur kualitas air (termometer, DO meter, refraktometer, kertas lakmus) dan kincir air yang digunakan untuk meningkatkan oksigen di tambak .
Persiapan Kolam
- Persiapan kolam dimulai dengan pengeringan selama 1 minggu sampai dasar kolam mengalami retak-retak dan diikuti dengan pembuatan kemalir/parit dan perbaikan pematang;
- Setelah pengeringan dasar kolam, kemudian dilanjutkan dengan pengapuran pada tanah yang mempunyai pH rendah (<6) dengan kapur CaO dosis 100 gram/m2 yang bertujuan untuk meningkatkan pH dan membunuh bibit penyakit/hama;
- Selanjutnya dilakukan pemupukan untuk meningkatkan kesuburan (merangsang pertumbuhan pakan alami) dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 250-500 gr/m2. Setelah selesai pengolahan kolam dilakukan pengisian air.
- Pengisian air tawar, yang berasal dari saluran irigasi primer air tawar, dengan menggunakan menggunakan pompa Submersible 8 inci.
Benih ditebar pada sore hari yang didahului dengan aklimatisasi antara suhu dalam kolam dengan suhu air yang ada dalam wadah benih, dengan cara kantong benih di masukkan ke dalam kolam terlebih dahulu selama ± 5-10 menit.
Pemeliharaan
Pakan diberikan 3 kali sehari dan dosis 2-3% dari total biomassa dengan rasio konversi pakan/Food Convertion Ratio (FCR) 1:1,5 yang artinya dibutuhkan sekitar 1 kg pakan untuk 1,5 kg ikan patin yang akan dihasilkan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Dalam pembesaran ikan patin di kolam dalam, perlu dilakukan beberapa tindakan preventif (pencegahan) untuk menanggulangi munculnya hama dan penyakit. Tindakan preventif yang dilakukan dengan penerapan biosecurity dan aplikasi probiotik sedangkan untuk mendeteksi adanya serangan penyakit dilakukan secara morfologis dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratorium secara teratur.
Panen
Panen dilakukan setelah pemeliharaan mencapai 8 bulan (ukuran mencapai +600 gr sangat dibutuhkan untuk bahan filled). Panen dapat dilakukan dengan panen total.
ANALISA USAHA
Analisa usaha budidaya ikan patin di kolam dalam sangatlah bervariasi dan ini disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh besarnya unit usaha, alat dan bahan yang digunakan, serta letak lokasi usaha. Besarnya biaya yang tercantum dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap waktu menurut kondisi, besar usaha serta pasarnya.
Uraian | Vol | Satuan | Harga |
---|---|---|---|
BIAYA INVESTASI | |||
Pompa air | 1 | Unit | 2,000,000 |
Kincir | 1 | Unit | 3,500,000 |
Rumah Jaga dan Gudang | 1 | Unit | 1,000,000 |
Genset | 1 | Unit | 1,000,000 |
Peralatan dan sarana | 1 | Unit | 1,000,000 |
Total | 8,500,000 | ||
PENYUSUTAN PER TAHUN | |||
Pompa air | 360,000 | ||
Kincir | 1,050,000 | ||
Rumah Jaga dan Gudang | 180,000 | ||
Genset | 90,000 | ||
Peralatan dan sarana | 450,000 | ||
Total | 2,130,000 | ||
BIAYA TETAP PER TAHUN | |||
Tenaga operator 1 orang dlm 1 siklus | 1 | Orang | 12,000,000 |
Sewa kolam selama 1 tahun (0,25 Ha) | 1 | Paket | 750,000 |
Biaya Perawatan/Pemeliharaan | 1 | Paket | 1,000,000 |
Biaya Penyusutan | 1 | Paket | 2,130,000 |
Bahan Bakar | 1 | Paket | 1,500,000 |
Biaya Cadangan | 1 | Paket | 500,000 |
Total | 17,880,000 | ||
BIAYA VARIABEL PER PER SIKLUS | |||
Persiapan dan perbaikan konstruksi | 1 | Paket | 1,500,000 |
Benih patin | 75000 | 3" | 18,750,000 |
Pakan buatan | 57357 | Kg | 372,937,500 |
Kapur pertanian | 1000 | Kg | 600,000 |
Saponin | 13 | Kg | 68,750 |
Probiotik | 25 | Liter | 1,375,000 |
Biaya panen | 1 | Paket | 750,000 |
Total | 395,981,250 | ||
PENERIMAAN | |||
Penerimaan | 43065 | Kg | 473,715,000 |
KEUNTUNGAN | |||
Total penerimaan | 473,715,000 | ||
Total pengeluaran : | |||
Biaya tetap Rp. 17,880,000 | |||
Biaya variabel Rp. 395,981,250 | 413,861,250 | ||
Keuntungan (penerimaan-pengeluaran) | 59,853,750 |